Menjalankan wordpress dengan self-hosted cloud di docker.
Saya akan memandu Anda melalui proses instalasi WordPress menggunakan Docker Compose, memungkinkan Anda menjalankan blog WordPress Anda secara efisien dan mudah. WordPress adalah sistem manajemen konten (CMS) populer yang digunakan oleh jutaan situs web di seluruh dunia. Docker Compose, di sisi lain, adalah alat yang ampuh untuk mendefinisikan dan menjalankan aplikasi Docker multi-kontainer. Dengan menggabungkan kedua teknologi ini, Anda dapat dengan mudah mengatur dan mengelola instalasi WordPress dan semua dependensinya.
Daftar Isi
1. Mengenal Portainer
Portainer adalah UI manajemen ringan yang memungkinkan Anda mengelola berbagai lingkungan Docker dengan mudah (host Docker atau cluster Swarm). Portainer dimaksudkan agar mudah diterapkan dan digunakan. Ini terdiri dari satu container yang dapat berjalan di mesin Docker apa pun (dapat digunakan sebagai container Linux atau container asli Windows, juga mendukung platform lain). Portainer memungkinkan Anda mengelola semua sumber daya Docker Anda (kontainer, gambar, volume, jaringan, dan lainnya)! Ini kompatibel dengan mesin Docker mandiri dan mode Docker Swarm.
2. Antarmuka Portainer
Untuk cara instalasi Portainer dan Docker di sistem Anda, Saya akan membahasnya lebih lanjut di artikel mendatang.
Setelah membuka Portainer, anda akan melihat halaman Environments. Dalam istilah Portainer, Environments adalah sebuah instance yang ingin Anda kelola melalui Portainer. Lingkungan dapat berupa Docker, Docker Swarm, Kubernetes, ACI, Nomad atau kombinasi keduanya. Satu server Portainer dapat mengelola banyak lingkungan.
Pilih menu Stacks untuk menambahkan tumpukan Container Anda (ini adalah antarmuka grafis yang memudahkan menulis code YAML untuk Docker-Compose).
3. Membuat Stack
Untuk membuat Stack baru pilih menu + Add Stack, Anda akan melihat halaman Create Stack untuk mempersiapkan tumpukan Container Anda (dalam artikel ini kita akan memasang MySQL dan WordPress dalam satu tumpukan).
4. Docker Compose dengan Create Stack
Untuk membuat tumpukan MySQL bersama dengan WordPress, isikan Name dengan nama bebas (saya menggunakan nama wordpress), lalu gunakan kode YAML dibawah ini sebagai referensi.
version: '3'
services:
# Database
db:
image: beercan1989/arm-mysql:latest
volumes:
- db_data:/var/lib/mysql
restart: always
environment:
MYSQL_ROOT_PASSWORD: password
MYSQL_DATABASE: wordpress
MYSQL_USER: wordpress
MYSQL_PASSWORD: wordpress
networks:
- wpsite
# WordPress
wordpress:
depends_on:
- db
image: wordpress:latest
ports:
- '8000:80'
restart: always
privileged: true
volumes: ['/home/fajar/wp-file:/var/www/html']
environment:
WORDPRESS_DB_HOST: db:3306
WORDPRESS_DB_USER: wordpress
WORDPRESS_DB_PASSWORD: wordpress
networks:
- wpsite
networks:
wpsite:
volumes:
db_data:
Dalam tutorial ini saya menggunakan beercan1989/arm-mysql karena sistem saya menggunakan Processor ARM di Raspberry Pi 3B dengan Raspberry OS 32-bit, ini adalah persyaratan minimum untuk penggunaan MySQL 5.7 yang tersedia untuk ARM 32-bit.
Setelah selesai, pilih Deploy Stack untuk membuat tumpukan WordPress dan MySQL dalam satu kali jalan.
Silahkan tunggu hingga proses deployment selesai, mudah bukan?
Setelah proses Deployment selesai, kita akan diberikan Container yang sudah siap dijalankan.
5. Inisialisasi WordPress
Siapkan Tab baru di browser Anda, arahkan ke IP-Address:Port untuk mempersiapkan Setup WordPress baru (saya menggunakan ip 172.28.2.254:8000 di kode YAML yang saya sediakan diatas). Anda akan di suguhkan halaman konfigurasi pertama seperti saat anda melakukan instalasi wordpress di web hosting atau XAMPP.
Selesai Setup, Anda akan diarahkan menuju Dashboard WordPress Anda.
Baiklah, sekarang adalah waktu Anda berkarya dengan Website baru Anda yang terpasang didalam Container.